Jumat, 25 Juni 2010

KOMUNIKASI ORGANISASI

TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Organisasi dan komunikasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
• Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
• Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
• Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
• Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Griffin (2003) dalam A First Look at Communication Theory, membahas komunikasi organisasi mengikuti teori management klasik, yang menempatkan suatu bayaran pada daya produksi, presisi, dan efisiensi. Adapun prinsip-prinsip dari teori management klasikal adalah sebagai berikut:
• kesatuan komando- suatu karyawan hanya menerima pesan dari satu atasan
• rantai skalar- garis otoritas dari atasan ke bawahan, yang bergerak dari atas sampai ke bawah untuk organisasi; rantai ini, yang diakibatkan oleh prinsip kesatuan komando, harus digunakan sebagai suatu saluran untuk pengambilan keputusan dan komunikasi.
• divisi pekerjaan- manegement perlu arahan untuk mencapai suatu derajat tingkat spesialisasi yang dirancang untuk mencapai sasaran organisasi dengan suatu cara efisien.
• tanggung jawab dan otoritas- perhatian harus dibayarkan kepada hak untuk memberi order dan ke ketaatan seksama; suatu ketepatan keseimbangan antara tanggung jawab dan otoritas harus dicapai.
• disiplin- ketaatan, aplikasi, energi, perilaku, dan tanda rasa hormat yang keluar seturut kebiasaan dan aturan disetujui.
• mengebawahkan kepentingan individu dari kepentingan umum- melalui contoh peneguhan, persetujuan adil, dan pengawasan terus-menerus.
Selanjutnya, Griffin menyadur tiga pendekatan untuk membahas komunikasi organisasi. Ketiga pendekatan itu adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan sistem. Karl Weick (pelopor pendekatan sistem informasi) menganggap struktur hirarkhi, garis rantai komando komunikasi, prosedur operasi standar merupakan mungsuh dari inovasi. Ia melihat organisasi sebagai kehidupan organis yang harus terus menerus beradaptasi kepada suatu perubahan lingkungan dalam orde untuk mempertahankan hidup. Pengorganisasian merupakan proses memahami informasi yang samar-samar melalui pembuatan, pemilihan, dan penyimpanan informasi. Weick meyakini organisasi akan bertahan dan tumbuh subur hanya ketika anggota-anggotanya mengikutsertakan banyak kebebasan (free-flowing) dan komunikasi interaktif. Untuk itu, ketika dihadapkan pada situasi yang mengacaukan, manajer harus bertumpu pada komunikasi dari pada aturan-aturan.
Teori Weick tentang pengorganisasian mempunyai arti penting dalam bidang komunikasi karena ia menggunakan komunikasi sebagai basis pengorganisasian manusia dan memberikan dasar logika untuk memahami bagaimana orang berorganisasi. Menurutnya, kegiatan-kegiatan pengorganisasian memenuhi fungsi pengurangan ketidakpastian dari informasi yang diterima dari lingkungan atau wilayah sekeliling. Ia menggunakan istilah ketidakjelasan untuk mengatakan ketidakpastian, atau keruwetan, kerancuan, dan kurangnya predictability. Semua informasi dari lingkungan sedikit banyak sifatnya tidak jelas, dan aktivitas-aktivitas pengorganisasian dirancang untuk mengurangi ketidakpastian atau ketidakjelasan.
Weick memandang pengorganisasian sebagai proses evolusioner yang bersandar pada sebuah rangkaian tiga proses:
penentuan (enachment) seleksi (selection) penyimpanan (retention)
Penentuan adalah pendefinisian situasi, atau mengumpulkan informasi yang tidak jelas dari luar. Ini merupakan perhatian pada rangsangan dan pengakuan bahwa ada ketidakjelasan. Seleksi, proses ini memungkinkan kelompok untuk menerima aspek-aspek tertentu dan menolak aspek-aspek lainnya dari informasi. Ini mempersempit bidang, dengan menghilangkan alternatif-alternatif yang tidak ingin dihadapi oleh organisasi. Proses ini akan menghilangkan lebih banyak ketidakjelasan dari informasi awal. Penyimpanan yaitu proses menyimpan aspek-aspek tertentu yang akan digunakan pada masa mendatang. Informasi yang dipertahankan diintegrasikan ke dalam kumpulan informasi yang sudah ada yang menjadi dasar bagi beroperasinya organisasinya.
Setelah dilakukan penyimpanan, para anggota organisasi menghadapi sebuah masalah pemilihan. Yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan kebijakan organisasi. Misal, ”haruskah kami mengambil tindakan berbeda dari apa yang telah kami lakukan sebelumnya?”
Sedemikian jauh, rangkuman ini mungkin membuat anda mempercayai bahwa organisasi bergerak dari proses pengorganisasian ke proses lain dengan cara yang sudah tertentu: penentuan; seleksi; penyimpanan; dan pemilihan. Bukan begitu halnya. Sub-subkelompok individual dalam organisasi terus menerus melakukan kegiatan di dalam proses-proses ini untuk menemukan aspek-aspek lainnya dari lingkungan. Meskipun segmen-segmen tertentu dari organisasi mungkin mengkhususkan pada satu atau lebih dari proses-proses organisasi, hampir semua orang terlibat dalam setiap bagian setiap saat. Pendek kata di dalam organisasi terdapat siklus perilaku.
Siklus perilaku adalah kumpulan-kumpulan perilaku yang saling bersambungan yang memungkinkan kelompok untuk mencapai pemahaman tentang pengertian-pengertian apa yang harus dimasukkan dan apa yang ditolak. Di dalam siklus perilaku, tindakan-tindakan anggota dikendalikan oleh aturan-aturan berkumpul yang memandu pilihan-pilihan rutinitas yang digunakan untuk menyelesaikan proses yang tengah dilaksanakan (penentuan, seleksi, atau penyimpanan).
Demikianlah pembahasan tentang konsep-konsep dasar dari teori Weick, yaitu: lingkungan; ketidakjelasan; penentuan; seleksi; penyimpanan; masalah pemilihan; siklus perilaku; dan aturan-aturan berkumpul, yang semuanya memberi kontribusi pada pengurangan ketidakjelasan.
2. Pendekatan budaya. Asumsi interaksi simbolik mengatakan bahwa manusia bertindak tentang sesuatu berdasarkan pada pemaknaan yang mereka miliki tentang sesuatu itu. Mendapat dorongan besar dari antropolog Clifford Geertz, ahli teori dan ethnografi, peneliti budaya yang melihat makna bersama yang unik adalah ditentukan organisasi. Organisasi dipandang sebagai budaya. Suatu organisasi merupakan sebuah cara hidup (way of live) bagi para anggotanya, membentuk sebuah realita bersama yang membedakannya dari budaya-budaya lainnya.
Pacanowsky dan para teoris interpretatif lainnya menganggap bahwa budaya bukan sesuatu yang dipunyai oleh sebuah organisasi, tetapi budaya adalah sesuatu suatu organisasi. budaya organisasi dihasilkan melalui interaksi dari anggota-anggotanya. Tindakan-tindakan yang berorientasi tugas tidak hanya mencapai sasaran-sasaran jangka pendek tetapi juga menciptakan atau memperkuat cara-cara yang lain selain perilaku tugas ”resmi” dari para karyawan, karena aktivitas-aktivitas sehari-hari yang paling membumi juga memberi kontribusi bagi budaya tersebut.
Pendekatan ini mengkaji cara individu-individu menggunakan cerita-cerita, ritual, simbol-simbol, dan tipe-tipe aktivitas lainnya untuk memproduksi dan mereproduksi seperangkat pemahaman.
3. Pendekatan kritik. Stan Deetz, salah seorang penganut pendekatan ini, menganggap bahwa kepentingan-kepentingan perusahaan sudah mendominasi hampir semua aspek lainnya dalam masyarakat, dan kehidupan kita banyak ditentukan oleh keputusan-keputusan yang dibuat atas kepentingan pengaturan organisasi-organisasi perusahaan, atau manajerialisme.
Bahasa adalah medium utama dimana realitas sosial diproduksi dan direproduksi.
Manajer dapat menciptakan kesehatan organisasi dan nilai-nilai demokrasi dengan mengkoordinasikan partisipasi stakeholder dalam keputusan-keputusan korporat.

B.I.JURNALISTIK

BAB I
BAHASA INDONESIA JURNALISTIK

1.1 Apa Itu Bahasa Jurnalistik ?

Bahasa jurnalistik seolah-olah dianggap sebagai bahasa lain yang tak pantas dilirik.Padahal bahasa yang digunakan para pewarta pun bahasa Indonesia.

Menurut Wojowosito (via Anwar.1984:1) bahasa jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar , pilihan kata yang cocok.Konsultan pusat bahasa M.Moeliono mengatakan bahwa laras bahasa jurnalistik tergolong ragam bahasa baku.

Yang membedakan bahasa jurnalistik dengan bahasa Indonesia baku adalah pada penggunaannya .karena digunakan sebagai media penyampaian informasi,bahasa yang digunakan di media massa memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan bahasa yang digunakan untuk keperluan lain.Rosihan Anwar mengatakan “Bahasa Jurnalistik mempunyai sifat khas,yaitu singkat,padat,sederhana,jelas,lugas dan menarik.”Moeliono menambahkan bahwa bahasa jurnalistik memiliki kekhasan diksi yang dicirikan oleh upaya ekonomi kata ,kekhasan pengalimatan yang ditandai oleh pemendekan kalimat.

Menurut badudu bahasa jurnalistik itu harus sederhana,mudah dipahami,teratur dan efektif.sederhana dan mudah dipahami berarti menggunakan kata dan struktur kalimat yang mudah dimengerti pemakai bahasa umum.teratur berarti setiap kata dalam kalimat sudah ditempatkan sesuai dengan kaidah.efektif haruslah tidak bertele-tele,tetapi juga tidak hemat sehingga maknanyamenjadi kabur.

Jadi bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh pewarta atau media massa untuk menyampaikan informasi.bahasa dengan cirri-ciri khas yang memudahkan penyampaian berita dan komunikatif.

1.2 Bahasa Jurnalistik diantara Ragam dan Laras Bahasa Lain

Bahasa jurnalistik adalah sebuah laras bahasa.dan bahasa jurnalistik diharapkan mampu menjembatani antar laras bahasa itu.Dengan kata lain,pewarta dapat bereksplorasi dengan laras bahasa lain sehingga bahasa yang digunakan lebih variatif dan enak dibaca.
Disamping Itu bahasa jurnalistik harus akrab dengan ragam kedaerahan atau dialek.Sebab bahasa yang dipakai untuk menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa di daerah tertentu dapat lebih berwarna.Informasi dapat lebih dipahami dan pembaca menyadari bahwa peristiwa tersebut terjadi disuatu tempat.

Bahasa yang digunakan media massa bersandar kepada bahasa baku,tetapi pemakaian bahasa baku dimedia massa memang berbeda.Struktur kalimatnya lebih longgar,tidak normative.Pilihan katanya pun lebih bebas,tanpa beban perihal kebakuannya.Yang menyebabkannya adalah karena bahasa jurnalistik harus bertutur dengan santai,meskipun harus tetap memperhatikan norma-norma kebahasaan.


1.3 Bahasa Jurnalistik dan Sastra

Kebebasa penggunaan bahasa di media massa sempat membuat iri para sastrawan.Karena itu sastrawan lantas ramai-ramai menjadi wartawan.

Bahasa dalam tulisan jurnalistik masa kini lebih kaya warna.Bahasa jurnalistik tidak lagi menjadi bahasa yang kering yang Cuma bertugas menyampaikan informasi.Penulis berita bukan Cuma memilih kata yang tepat agar penyampaian berita tepat sasaran,melainkan juga agar menimbulkan efek bunyi yang enak(eufoni).

Hasan Junus mengatakan, suatu tulisan akan dipandang benar-benar sebagai karya sastra ketika dipandang dari sudut sastra.Tetapi,ketika dipandang dari sudut jurnalistik,tulisan itu benar-benar menjadi karya jurnalistik.

1.4 Bahasa Jurnalistik dan Masyarakat

Bahasa jurnalistik adalah cerminan bahasa masyarakat.Bahasa yang dipakai media massa adalah bahasa bahasa yang hidup atau dipakai dimasyarakat.Namun,Harimurti Kridalaksana guru besar linguistic yang terjadi kini justru bahasa media massa dipakai sebagai model penggunaan bahasa.Bukti bahwa media massa mampu membentuk opini masyarakat.

Awal era reformasi ini media lebih banyak menggunakan kosa kata yang lebih tegas.Selain itu kosa kata yang bersifat barbar juga menghiasi halaman media massa kita.Hal ini terjadi merupakan euphoria politik karena yang selama ini terbendung sekarang bobol.semua yang dulu dihalus-haluskan (eufemisme),sekarang dibuka blak-blakan.

Perubahan ini adalah suatu yang wajar,sebab dinamika kehidupan bahasa Indonesia memang tidak dapat dilepaskan dari dinamika social politik.Bhasa Indonesia tidak dapat lepas dari perubahan masyarakat.
Dinamika perubahan itulah yang dipakai media massa.segala perubahan dalam masyarakat cepat diserap.

Jadi antara media massa dan masyarakat terjadi saling mempengaruhi.masyarakat mungkinterdistorsi oleh kesalahan penggunaan bahasa media massa,tetapi media massa membantu perkembangan bahasa masyarakat.

1.4.1 Beberapa Kesalahan yang Diikuti Masyarakat

Kesalahan paling mencolok dari media massa dan yang kemudian diikuti masyarakat adalah pemakaian kata.Masyarakat yang kurang begitu memperhatikan bahasa pasti tidak terlalu peduli mana yang betul dari bentuk kembar resiko-risiko,sekedar-sekadar,cidera-cedera,film-filem,teve-tivi-TV.Sebab media massa mengejanya pun begitu.

Kesalahan pada struktuk kalimat begitu banyak sekali yaitu membuat kalimat tanpa subjek,memulai kalimat dengan kata depan,terbawanya struktur bahasa lisan dalam bahasa tulis.

Suroso agak sengit menyebutkan penyimpangan media massa yang lain adalah penghilangan imbuhan dalam dalam judul berita.yang dihilangkan imbuhannya adalah kata kerja aktif.misalnya,Amerika bom Irak yang mestinya amerika mengebom Irak.Namun,sesungguhnya penghilangan imbuhan dalam judul merupakan satu-satu penyimpangan yang boleh dilakukan.ini merupakan kesepakatan tidak tertulis antara insane pers.

Anhar Gonggong mengatakan “Media pada dasarnya juga alat mendidik.dengan bahasa yang baik dan tepat,apa yang dimaksud akan dengan mudah dan cepat dipahami.”
Yang kerap terjadi di media massa kita adalah penyalinan,tanpa mengubah sedikit pun,bahasa lisan menjadi bahasa tulis.ini merupakan kecerobohan besar,kecuali untuk kutipan langsung.Sebab, bagaimanapun,bahasa lisan lebih banyak cacatnya ketimbang bahasa tulis.


1.4.2 Sumbangan Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia

Media massa memang bukan sekedar dunia informasi,melainkan juga dunia bahasa.Karena itu ketika seseorang berniat menerjuni profesi jurnalistik maka sesungguhnya ia juga berniat menjadi seorang pejuang bahasa.
A
Sosok pejuang bahasapun diperlihatkan dengan jelas oleh Soemanang dan soedarjo Tjokrosisworo.Dua wartawan inilah yang menggagas kongres bahasa pertama (1938) di solo,jawa tengah.Jadi yang pertama-tama bukanlah guru atau ahli bahasa yang amat peduli terhadap perkembangan bahasa sehingga perlu diadakan kongres.





















BAB II
EJAAN DAN TATA TULIS MEDIA MASSA

2.1 Apa Itu Ejaan

Ejaan,menurut Harimurti Kridalaksana adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasi.Atau kaidah-kaidah cara bunyi-bunyi (kata,kalimat) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi,ejaan dapat dikatakan sebagai alat Bantu dalam komunikasi tertulis.berkomunikasi lisan banyak dibantu oleh intonasi dan mimic,dalam komunikasi tertulis digantikan oleh tanda baca dan bunyi-bunyi bahasa digantikan oleh huruf.
Pada hakekatnya ejaan adalah sebuah kesepakatan untuk menggunakan lambang bunyi tertentu agar dapat saling memahami.

2.2 Sejarah

Ejaan van ophuysen pertama kali berlaku pada 1901.Ejaan bahasa Melayu berdasarkan rancangan CH.A.Van Ophuysen,Engku Nawawi Soetan Ma’mur dan Mohammad Taib Soetan Ibrahim.Penyempurnaan terhadap ejaan ini terus dilakukan diantaranya pada 1938,ketika kongres bahasa Indonesia pertama disolo,ejaan Indonesia lebih diinternasionalkan.

Huruf-huruf peninggalan ejaan van ophuysen yang dapat kita kenalin diantaranya ch,dj,sy,nj,sj,tj,oe,dan dikenalnya bunyi hamzah(‘).peraturannya seperti:penghilangan huruf antara w atara lain dalam kata koe,doeit,georaoean,penggunaan angka 2 untuk kata ulang yang kata-katanya diulang sepenuhnya tetapi tidak untuk kata ulang yang hanya diulang sebagian..Jadi laki-laki,koeda-koeda ditulis laki2,koeda2,tetapi berlari-lari,mematai-matai boleh ditulis berlari2,mematai2i.

Ejaan republic ditetapkan berdasarkan berdasarkan surat keputusan no.264/Bhg.A tanggal 19 Maret 1947 ketiks Soewandi menjadi Menteri pengajaran,pendidikan,dan kebudayaan.Upaya penyederhanaan dan penyelarasan atas ejaan yang sudah ada.

Beberapa perubahan yang dilakukannya,yaitu huruf e pepat (e’) cukup ditulis e,bunyi hamzah (‘) dihilangkan dan diganti dengan huruf k untuk sebagian kata.jadi ,tidak ada lagi kata ra’yat atau ta’pa,tetapi rakyat atau tapa,ulangan boleh ditulis dengan angka 2 tetapi harus dilihat bagian yang diulangnya,misalnya:mudah2an,berlari2an,me-mata2i.
Ejaan melindo (Melayu – Indonesia) diputuskan oleh siding perutusan Indonesia dan Malaysia yang di ketuai Slametmuljana (Indonesia) dan Syed Nasir bin Ismail (Malaysia)pada 1959.Merupakan tindak lanjut perjanjian persahabatan Indonesia dan Malaysia.Namun ejaan melindo urung di resmikan lantaran perkembangan politik.
Berdasarkan SK menteri pendidikan dan kebudayaan No.062/67 tanggal 19 september 1967 disahkan sebuah panitia Ejaan Bahasa Indonesia .panitia ini bertugas melanjutkan pekerjaan panitia Ejaan Melindo.

Oleh pemerintah Indonesia ,Ejaan Melindo diresmikan dengan nama Ejaan yang disempurnakan (EYD), setelah diseminarkan di puncak,jawa barat dan berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan tanggal 20 Mei 1972 No.03/A.1/72 dan keputusan presiden No.57 tahun 1972.Ejaan ini lebih disempurnakan pada 1987 berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No.0543a/u/1987 tanggal 9 september. Itulah pedoman ejaan yang kita pakai sekarang.perubahan yang cukup mendasar pada EYD,yaitu tidak dipergunakannya lagi angka 2 untuk menuliskan bentuk ulang ; perubahan penulisan huruf j menjadi y,dj menjadi ny,ch menjadi kh,tj menjadi c,dan sj menjadi sy.
2.3 Ejaan Sehari-hari
Sebagai sebuah aturan,ejaan akan selalu berkembang bersama dengan perkembangan bahasanya.jadi penggunaan bahasa sehari-hari yang santai dalam media massa ya sah-sah saja.Cuma,menurut Anton Moeliono dalam harian berita buana (17 April 1991),santai tidak berarti menyimpang dari aturan.


2.4 Ejaan Media Massa

Penggunaan bahasa sehari-hari dalam media massa memang mempunyai seni tersendiri .Media massa berupaya menerjemahkan keseharian itu lewat pilihan kata dan tanda baca.Akibatnya,ejaan yang agaknya disiapkan untuk situasi formal menjadi kelabakan.Beberapa perubahan,penambahan,atau engurangan pada EYD terjadi karena media massa terkadang memanfaatkan suatu bagian ejaan sebagai style atau gaya.

2.4.1 Abjad
Abjad yang digunakan untuk menulis dalam media massa mengikuti abjad internasional sebagaimana yang tercantum dalam EYD,yaitu:

Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
Aa A Jj Je Ss Es
Bb Be Kk Ka Tt Te
Cc Ce Ll El Uu U
Dd De Mm Em Vv Ve
Ee E Nn En Ww We
Ff Ef Oo O Xx Eks
Gg Ge Pp Pe Yy Ye
Hh Ha Qq Ki Zz zek
Ii i Rr er

2.4.2 Pemenggalan Kata

Aturan pemenggalan dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa butir,yaitu:
1. apabila ada dua vocal berurutan atau dua konsonan berurutan ,pemenggalan dilakukan di antaranya .misalnya : caplok,ma-in.
2. jika di tengah kata ada huruf konsonan di antara dua vocal,pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan,misalnya sa-tu-tu-gas.
3. jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,pemenggalan dilakukan diantara konsonan pertama dan konsonan kedua.misalnya: in-fra,sas-tra.
4. kata berimbuhan dipenggal dengan mempertahankan keutuhan kata dasarnya.misalnya: meng-ajar,bel-ajar.
5. tidak memenggal dengan menyisakan satu huruf.
Misalnya:
Tentu saja makanan itu akan lebih enak jika digulai. Sayangnya, makanan lezat ini tak disukai semua orang.
Secara umum kita dapat mengatakan bahwa pemenggalan kata mengikuti pemisahan suku kata dari kata yang bersangkutan.
Oleh media massa,aturan pemenggalan ini ditambah satu lagi: berusaha menuliskan secara utuh nama orang,perusahaan,atau instansi.

2.4.3 Huruf Besar atau Huruf Kapital

Huruf besar atau capital menurut EYD,di gunakan untuk:
1. huruf pertama kata pada awal kalimat dan petikan langsung
2. huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan,jabatan,pangkat,dan keagamaan yang diikuti nama orang atau instansi,lembaga,organisasi,atau nama tempat.
3. huruf pertama unsure nama bangsa,suku bangsa,bahasa dan geografi.
4. huruf pertama nama tahun,bulan,hari,hari raya,dan peristiwa sejarah.
5. huruf pertama nama Negara,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,nama dokumentasi resmi,nama buku,majalah,surat kabar dan judul karangan kecuali kata di,ke,dari,dan,yang,dan untuk yang tidak terletak diposisi awal.
6. huruf pertama setiap bentuk ulang sempurna-pengulangan sama persis antara kata yang diulang-dalam judul,nama buku atau dokumen.
Aturan yang ke-6 yang masih kurang dipatuhi media massa.
7. huruf pertama singkatan nama gelar,pangkat,dan sapaan.
8. huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman
9. huruf pertama kata ganti Anda
Media massa pemakaian huruf capital mendapat tambahan,yaitu untuk penulisan dengan memakai huruf capital secara menyeluruh dalam:
1. penulisan caption atau teks foto
Misal:
KORBAN DI SARAJEVO.Belum berakhir
SERASI DI RUANG KELUARGA.Komputer di pasar
2. kata pertama paragraph pembuka atau teras berita.
Misal:
Senin pagi pecan lalu,seperti biasa,imam buchori berangkat bekerja.Sopir mikrolet berkode GA,jurusan Terminal Arjosari-Gadang,Malang,ini menjalankan kendaraan birunya dengan santai
3. seluruh huruf baris pertama dari paragraph pembuka atau teras berita.
Misal:
“ITU MOBIL MEGAWATI,”KATA SEKERUMPUN ORANG begitu melihat sebuah VW Beetle warna biru 2.000 cc melintas di hadapan mereka.

2.4.4 Huruf Miring

Perkembangan pemakaian huruf miring di pers lebih banyak dibanding dengan di EYD.Dalam EYD hanya disebutkan tiga,yaitu:
1.Untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
2. Untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata,kata,atau kelompok kata
3. Untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing
Oleh media massa diperkaya lagi dengan:
1. untuk menulis nama media massa cetak maupun elektronik
Missal:
Siara langsung itu diselenggarakan RCTI.
2. untuk nama kapal dan pesawat
Missal:
Garuda mulai menerbangi Australia
KM Tampmas itu tenggelam
3. untuk tema atau judul seminar atau pameran
Missal:
Seminar Ketahanan Nasional dimajukan.
4. untuk menuliskan nama kantor berita
Missal:
Reuter memberitakan peristiwa itu
5. untuk menuliskan pertanyaan dalam tulisan yang berbentuk Tanya jawab
Missal:
Sampai kapan Anda akan menyanyi?
6. untuk menuliskan nama rubric dan nama program acara di teve.
Missal:
Menghadapi Idul Adha,16 Maret besok,AN-teve menyiarkan Paket
Idul Adha.Sedangkan TPI membuat acara Panggilan Illahi.

2.4.5 Huruf Tebal

1. untuk penulisan judul.
Missal:
Berenang di Lembah Investasi
2. untuk pertanyaan dalam suatu tulisan yang berbentuk Tanya jawab.
Missal:
Apa pembatasan itu tidak berdampak pada pembiayaan perbankan?
3. untuk penulisan nama tokoh public dalam rubric seperti Tokoh dan
Peristiwa di harian kompas.
4. Nama penulis atau pelapor dalam tubuh tulisan.ini misalnya dilakukan
Harian Republika.
5. untuk penulisan caption atau teks foto.
6. untuk lead alias teras berita dan penulisan subjudul

2.4.6 Tanda Baca

2.4.6.1. Tanda Titik (.)
1.Digunakan pada:

a. akhir kalimat
b. memisahkan angka jam,menit dan detik yang menunjukkan waktu.
c.memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya.
d. akhir singkatan gelar,jabatan,pangkat,dan sapaan.

2. Tidak digunakan untuk:

a.memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah.
b.akhir judul karangan,kepala ilustrasi,tabel dan sebagainya
c. di belakang (1) nama pengarang dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat
penerima surat.

2.4.6.2 Tanda Koma (,)

1. memisahkan induk kalimat dari anak kalimat.
2.dalam kalimat majemuk setara yang menggunakan konjungsi tetapi,melainkan.
3.di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat posisi
Awal.
4.dibelakang kata-kata seruan
5.memisahkan petikan langsung dari bagian lain
6.menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.
7.diantara tempat penerbitan,nama penerbit dan tahun penerbitan
8.di muka angka persepuluhannya.
9.untuk mengapit keterangan tambahan,oposisi,sisipan dan sebagainya
10.untuk menghindari salah baca
2.4.6.3 Tanda Titik Koma (;)

1.memisahkan bagian-bagian kalimat sejenis dan setara
2.sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam
Kalimat majemuk.
2.4.6.4 Tanda Titik Dua (:)
1.pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian
2.sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
3.dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
4.(i) di antara jilid atau nomor dan halaman,(ii) di antara bab dan ayat dalam kitab
Suci,(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan,(iv) nama kota dan
Penerbit buku acuan dalam karangan
2.4.6.5.Tanda Hubung (-)
1.menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris
2.menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya atau akhiran dengan
Bagian kata didepannya pada pergantian baris
3.menyambung unsure-unsur kata ulang
4.menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian tanggal
5.menjelaskan (i)hubungan bagian kata atau ungkapan dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata
6.merangkai (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital,(ii)ke- dengan angka,(iii) angka dengan –an,(iv) singkatan berhuruf capital dengan imbuhan atau kata,dan (v) nama jabatan rangkap.
7.merangkai unsure bahasa Indonesia dengan bahasa asing.

2.4.6.6 Tanda Pisah (-)

1.membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
2.menegaskan adanya keterangan oposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi tegas
3.dipakai diantara dua bilangan atau tanggal dengan arti sampai ke atau sampai dengan.

2.4.6.7 Tanda Elipsis (…)

1.dalam kalimat yang terputus-putus
2.untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan
2.4.6.8. Tanda Tanya (?)

1.pada akhir kalimat Tanya.
2.untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya dan ditulis dalam kurung (?)

2.4.6.9 Tanda Seru (!)

Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
Menggambarkan kesunngguhan ketidak percayaan,ataupun rasa emosi yang kuat.

2.4.6.10.Tanda Kurung ((…))

1.mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
2.mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan
3.menggapit keterangan huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan
4.mengapit angka atau huruf yang memperinci satu urutan keterangan.




2.4.6.11.Tanda Kurung Siku ([…])

1.mengapit huruf,kata,atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain.
2.mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

2.4.6.12.Tanda Petik (“..”)

1.mengapit petikan yang tersusun didalam petikan lain
2.mengapit makna ,terjemahan,penjelasan kata atau ungkapan asing.

2.4.6.13 Tanda Garis Miring (/)
1.dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin
2.sebagai pengganti kata atau tiap dan per

2.4.6.14.Tanda Penyikat atau Apostrof (‘)

Tanda ini digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun

2.5 Beberapa Tambahan Tata Tulis Media Massa
2.5.1 Penulisan Baris Nama atau By Line

Nama penulis yang dicantumkan diawal tulisan ditulis tanpa titik dua (:) missal
Ole Setiawan Djodi
2.5.2 Penulisan Angka

1.umumnya angka satu sampai sembilan ditulis dengan huruf kecuali diikuti
Satuan hitung,satuan ukur,atau mata uang.Misal :
Rp 50,40 Kg,35 ha
2.dalam perincian angka satu sampai sembilan ditulis dengan angka.Misal:
Dia membeli 3 ekor sapi,5 ayam dan 7 bebek.

2.5.3 Penulisan Gelar Akademik

Gelar akademik yang lazimnya ditulis mengikuti nama orang cenderung tidak
Dicantumkan tetapi ditulis secara lengkap.Misal:
Ginandjar Kartasasmita masuk bursa calon wakil presiden.Namun,
Professor yang satu ini Cuma menyatakan,”saya cukup tahu diri”.

2.5.4 Penulisan Judul

Judul berfungsi sebagai kepala tulisan.Oleh karena itu harus padat,ringkas dan
Komunikatif.beberapa teknik penulisan judul.
1.Pilihlah kata-kata yang berkembang di masyarakat.
2.Kata-kata berbentuk pasif tidak boleh dihilangkan awalannya,karena akan
bermakna sebaliknya
3.jangan berupa kalimat,karena judul bukanlah kalimat,melainkan,klausa

2.5.4.1 Judul Majalah atau Tabloid

Judul majalah umumnya terdiri dari tiga hingga lima kata.Penulisannya
menggunakan pola (1) huruf besar dan kecil atau capital undercash (2)huruf besar
seluruhnya.Misal:
Obrak-abrik Tim Ekonomi Gus Dur

2.5.4.2 Judul Surat Kabar

Penulisan judul disurat kabar (1) huruf besar dan kecil(2)menyerupai
kalimat.Misal:
Presiden : Politisasi TNI jangan Diteruskan

2.5.4.3 Jenis Judul
2.5.4.3.1 Judul Puitis

Judul ini sangat menekankan keindahan permainan kata.Misal:
Tertangkap Basah sedang Mendesah

2.5.4.3.2 Judul Bombastis

Judul ini berbau provokasi dan ajakan.Misal:
Pecat saja Menteri yang Tidak becus

2.5.4.3.3 Judul Nyeleneh/Nyentrik

Judul ini merupakan judul yang mengomentari suatu peristiwa.Misal:
SBY Mendingan Bobok saja

2.5.4.3.4 Judul Analogi

Judul ini beranalogi pada ungkapan yang sudah sangat dikenal.Misal:
Habis Gelap,Terbitlah SBY

2.5.4.3.5 Judul Kutipan

Judul ini merupakan kutipan dari perkataan narasumber.Misal:
“Monorail harus Tetap Jalan,”Ujar Sutiyoso
2.5.4.3.6 Judul Prediksi

Judul yang merupakan prediksi terhadap peristiwa yang akan dihadapi.Misal:
Tahun Depan Indonesia Makmur
Judul yang memberi penjelasan tentang apa yang terjadi.Misal:
PresidenSBY Menjamu Bush di Bogor
2.5.5 Penulisan Nama
2.5.5.1 Nama Generik

Nama generic atau nama jenis adalah nama asal yang melekat pada suatu
benda,seperti radio,sepeda,internet,jam.penulisan harus tetap dalam huruf
kecil.Misal
Jeruk mandarin
Ayam Bangkok
2.5.5.2 Nama Lembaga

Penulisan nama lembaga hendaknya mengikuti ejaan nama lembaga
tersebut.kendati lembaga tersebut menggunakan ejaan lama,biarkan seperti
itu.Misal:
Universitas Gadja Mada bukan Universitas Gajah Mada

2.5.5.3 Nama Orang

1.Tuliskan nama sesuai dengan ejaan yang diberikan oleh yang bersangkutan.
Misal:
William Suryadjaya
2.penyebutan panggilan dalam tubuh tulisan sebagai berikut :
a. Untuk nama orang Indonesia cukup disebut nama depannya.contoh :Bambang
Subianto cukup dipanggil bambang
b. Untuk nama orang asing cukup disebut nama belakangnya,contoh Bill Clinton
cukup dipanggil Clinton
3.Unsur kata depan dalam nama harus ditulis dengan huruf kecil.contoh: Inge de
Bruijn,Dennis de Tray

2.5.5.4 Nama Geografi

Penulisan nama geografi dalam pers memang ada beberapa persoalan .Bagaimana
Menulis nama tempat atau kota dan nama Negara yang benar.Misal:
Tanah Abang atau Tanahabang dan New Zealand atau Selandia Baru


2.5.5.4.1 Nama Geografi Indonesia

Penulisan nama geografi Indonesia berpedoman pada Suara Keputusan
Pemerintah (SKP) No.50 Tahun 1922.
1.Semua nama tempat ditulis sebagai satu kata.Misal:
Tanjungpriuck Tanahabang kelapagading
Namun,bila ada dua nama tempat yang sama hanya dibedakan oleh
letaknya,penulisannya perlu dipisah.Misal
Tebet Timur Tebet Barat
2.Semua nama unsure geografi ditulis dengan dua kata.Misal:
Danau Singkarak Gunung Salak Kali Serayu

2.5.5.4.2 Nama Negara

Media massa disepakati untuk memakai kelaziman kita dalam menyebut nama
Negara .Misal:
Selandia Baru untuk New Zealand
Kanada untuk Canada

DEFINISI PUBLIC RELATIONS

Definisi Public Relations
1. Public relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationshif between an organizatio and the publics on whom its success of failure depends (Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut) (Cutlip, 2007:6)
Public relations is the management function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a program of action to earn public understanding and acceptance(Betrand R. Canfield, 1964:4)
2. (PR adalah fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positrif dan untuk menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi)
Public relations is the continuing process by which management endeavors to obtains goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and corrections, ourwardly through all means of expressions(J.C.Seidel)
3. (PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untik memperoleh itikad baik dan pengerrrtian dari langganannya, pegawainya dan public umumnya;kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan)
Public relations is the continued process of keying policies, services and actions to be the best of interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual or institutions covets and secondly, it’s the ionterpretation of these policies, services and actions to assure complete understanding and appreciation (W.Emerson Reck)
4. (PR adalah kelanjuatan dari proses penetapan kebikajsanan, penetuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan atgar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya)
Public relations is the art of bringing about better public understanding which breeds greater public confidence for any individual or organization (Howard Bonham)
5. (PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan atiurans eseorang atua organisasi demi kepentingan publik dan melaksnakan sesautu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik)
Public relation is a management function that helps achives organizational objectives, define philosophy and facilitate organizational change. Public relatios practitioners communicate with all relevant internal and external publics to develop positive relationship and to create concistency between organizational goals and societal expectations. Public relations pratitioners develop, execute and evaluate organizational programs that promote the exchange of influence and understanding among an organization’s constituent parts and publics (Otin Baskin, et.al, 1997:5)
6. Public Relations bukanlah usaha menciptakan suatu citra baru atau iklim pendapat umum yang menyenangkan atau mencoba memoles citra yang sudah ada. Definisi ini muncul ketika mencampuradukkan antara PR dengan pemasaran dan periklanan atau propaganda. PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1).
7. Definisi yang sangat umum diberikan oleh John. E. Marston :
“ PR is planned, persuasive communication designed to influence significant public”
PR adalah kegiatan komunikasi yang terencana dan persuasif untuk mendesain publik-publik yang nyata. PR bukanlah ilmu tradisional yang digunakan untuk menghadapi tujuan-tujuan sesaat. PR perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada target-target public tertentu.
Marston: “PR adalah seni untuk membuat perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen dan para penyalurnya”.
8. “Public Relations is the distinctive management functions which helps establish and maintain mutual line of communication, acceptance and cooperation between an organization and its public; involves the management of problems and issues; helps management to keep informed on and responsive to public opinion……………….”
(Public Relations adalah fungsi managemen yang membantu mendirikan dan memelihara hubungan komunikasi yang saling menguntungkan, keterbukaan dan kerjasama antara organisasi dan publiknya, melibatkan manajemen problem dan issu, membantu manajemen untuk tetap terinfomasi dan responsive terhadap publik) Harlow (dalam Grunig, James E, 1984: 7),
9. “ Public relations is a management function that helps achieve organizational objectives, define philosophy, and facilitate organizational change. Public Relations practitioners communicate with all relevant internal and external public to develop positive relationship and to create consistency between organizational goalsand societal expectations…….”. Baskin, Otin et al
Dari definisi tersebut Baskin, Otin dan kawan-kawan mencoba untuk mendefinisikan fungsi PR secara lebih luas, dimana PR adalah sebuah fungsi (bagian) dari manajemen yang bertangung jawab untuk mencapai tujuan organisasi dan berkomunikasi dengan publik internal dan eksternal untuk mengembangkan sebuah hubungan yang positif.
10. Diane Ackerman : The definition of Public Relations is ‘Public Relations practice is the planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics.
Yang artinya : “Definisi dari PR adalah, Pelatihan PR direncanakan dan dilakukan usaha yang berkelanjutan dan tetap mendirikan dan memertahankan kemauan yang baik dan pengertian satu sama lain diantara organisasi dan publiknya.
Jadi, dalam PR harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu, lalu harus dilakukan suatu usaha yang kontinyu dalam arti berlarut-larut, agar bisa memengaruhi komunikan, maka Diane Ackerman juga menjelaskan tentang perbedaan PR dengan Advertising. Menurutnya “Public relations is the more difficult “free” version of advertising. It turns out it’s not free after all, however paying for advertising allows you to say what ever you want, public relations is different, this is when others say what they want about you.” Artinya, “PR adalah versi dari kata “bebas” yang lebih kompleks dari pengiklanan. Sebenarnya tidak bebas sepenuhnya, bagaimanapun membayar untuk pengiklanan membolehkan kamu untuk mengatakan apapun yang kamu mau, PR berbeda, berbeda karena orang akan mengatakan apa yang dia inginkan tentang kamu.” PR juga harus menciptakan pengertian satu sama lain antar komunikator dan komunikan.

KOMUNIKASI SOSIAL

KONSEP DASAR KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN


PENDAHULUAN
Istilah Komunikasi Sosial dan Pembangunan sesungguhnya merupakan gabungan dari dua istilah, yakni Komunikasi Sosial dan. Komunikasi Pembangunan. Secara substansial, kedua istilah tersebut tidak mengandung perbedaan. Artinya, materi bahasan yang terkandung di dalamnya sama-sama berbicara tentang bagaimana komunikasi harus dilakukan, sehingga berperan sebagai penunjang pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangkan menciptakan perubahan pada suatu sistem sosial, yakni perubahan sosial (social changes).
Secara teoretis, pembangunan merupakan upaya untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga program-program pembangunan yang dicanangkan senantiasa bersifat ide-ide pembaruan (inovasi), baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Program pembangunan yang bersifat fisik, misalnya berupa pembangunan infrastruktur, sedangkan program pembangunan yang brsifat nonfisik misalnya pembangunan suprastruktur dan pemberdayaan manusia (sumber daya manusia).
Oleh karena itu, proses komunikasi pembangunan dan/atau komunikasi sosial selalui ditandai dan dimulai dengan aktivitas difusi inovasi yang dilanjutkan dengan aktivitas pembangunan masyarakat (community development) dengan tujuan agar pelaksanaan program-program pembangunan tersebut benar-benar berdampak positif terhadap masyarakat yang menjadi sasarannya.
Sehubungan dengan hal-hal di atas, untuk dapat memiliki pemahaman tentang komunikasi sosial dan pembangunan (komunikasi pembangunan) secara sistematis dan komprehensip, kita perlu memilki pemahahaman awal tentang konsep-konsep: sistem sosial, perubahan sosial, difusi, inovasi, pembangunan, dan komunikasi pembangunan itu sendiri.


SISTEM SOSIAL
Dalam proses komunikasi pembangunan, sistem sosial merupakan target atau sasaran dari perubahan yang akan diciptakan. Sistem sosial dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Sebuah sistem sosial terdiri dari subsitem-subsistem sosial yang dalam konteks tertentu dapat pula menjadi sistem tersendiri (sitem sosial tersendiri). Ditinjau dari luas lingkupnya, sistem sosial dapat berupa sistem yang sangat besar, misalnya sebuah bangsa, sebuah komunitas budaya, komunitas sosial, dan masyarakat. Namun demikian, sistem sosial dapat pula berupa kumpulan unit manusia dalam skala kecil, misalnya organisasi dan kelompok.


PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
1. Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
2. Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
3. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat.


Jenis-jenis Perubahan Sosial
Salah satu cara untuk mengidentifikasi jenis-jenis perubahan sosial yang terjadi adalah dengan mencermati dari mana sumber terjadinya perubahan itu. Jika perubahan itu bersumber dari dalam sistem sosial itu sendiri, perubahan yang terjadi disebut perubahan imanen. Sedangkan jika sumbernya ide baru itu berasal dari luar sistem sosial, disebut perubahan kontak.
Perubahan imanen terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan mengembangkan ide baru dengan sedikit atau tanpa pengaruh sama sekali dari pihak luar dan kemudian ide baru itu menyebar ke seluruh sistem sosial.
Perubahan kontak terjadi jika sumber dari luar sistem sosial memperkenalkan ide baru ke dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, perubahan kontak merupakan gejala “antarsistem”. Ada dua macam perubahan kontak, yaitu perubahan kontak selektif dan perubahan kontak terarah. Perbedaan perubahan tersebut tergantung dari mana kita mengamati datangnya kebutuhan untuk berubah itu, dari dalamkah atau dari luar sistem sosial.
Perubahan kontak selektif terjadi jika anggota sistem sosial terbuka pada pengaruh dari luar (bersikap kosmopolitan) pada pengaruh dari luar dan menerima atau menolak ide baru itu berdasarkan kebutuhan yang mereka rasakan sendiri (felt-needs). Perubahan kontak terarah atau perubahan terencana (planned changes) adalah perubahan yang disengaja dengan adanya orang luar atau sebagian anggota sitem sosial yang bertindak sebagai agen pembaru (agent of changes) yang secara intensifberusaha memperkenalkan ide-ide baru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga dari luar.
Ditinjau dari cakupan sasarannya, perubahan sosial dapat berupa perubahan dalam tataran mikro dan tataran makro. Perubahan yang terjadi dalam tataran mikro adalah perubahan yang terjadi dalam level individual, ketika seseorang menerima atau menolak inovasi, sehingga berdampak pada perilaku orang tersebut, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Perubahan yang terjadi dalam tataran makro adalah perubahan pada level sistem sosial, ketika dalam sistem sosial terjadi struktur dan fungsi sistem sosial.

KOMUNIKASI DAN PERUBAHAN SOSIAL
Komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam proses perubahan sosial. Kita sama-sama paham, secara sederhana komunikasi adalah proses di mana pesan-pesan dioperkan dari sumber kepada penerima, baik secara langsung maupun melalui media tertentu. Dalam proses perubahan sosial, pesan-pesan yang terkandung dan dioperkan oleh sumber kepada penerima itu berupa ide-ide pembaruan atau inovasi. Oleh karena itu, komunikasi yang digunakan untuk menciptakan perubahan sosial dikenal dengan istilah komunikasi sosial atau komunikasi pembangunan.
Salah satu tipe komunikasi sosial/komonikasi pembangunan yang paling menonjol adalah difusi. Difusi merupakan proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial. Oleh karen itu, difusi dipandang sebagai kajian komunikasi tersendiri yang memokuskan telaahan tentang pesan-pesan yang berupa gagasan baru.

Unsur-unsur Difusi
Difusi sebagai sebuah proses penyebaran ide baru dapat terjadi jika ada (1) inovasi yang (2) dikomunikasikan memlalui saluran tertentu (3) dalam jangka waktu tertentu, kepada (4) anggota suatu sitem sosial.
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap abru oleh seseorang di mana kebaruannya itu bersifat relatif. Suatu gagasan dapat dianggap sebagai sebuah inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu, tetapi juga dapat dianggap bukan inovasi oleh anggota sistem sosial lainnya.
Saluran komunikasi dalam proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal. Jangka waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran inovasi dan proses pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan adopsi oleh anggota sistem sosial tergantung pada tingkat keinovatifan anggota sistem sosial serta ciri karakteristik inovasi yang ditawarkan dalam pandangan anggota sistem sosial.
Ciri karakteristik atau sifat inovasi terdiri dari:
1. Keuntungan Relatif (Relative Advantage)
2. Kompatibilitas (Compatibility)
3. Kompleksitas (Complexity)
4. Trialabilitas (Trialability)
5. Obsevabilitas (Observability

KONSEPTUAL DALAM KOMUNIKASI

15 KOMPONEN KONSEPTUAL DALAM KOMUNIKASI

1. Lambang / Lisan / Pidato / Suara

“ Komunikasi adalah pertukaran gagasan atau pikiran yang lisan “ ( Hoben, 1954).

2. Pemahaman

“ Komunikasi adalah proses dengan mana kita memahami ( orang ) yang lain dan pada gilirannya usaha untuk dipahami oleh ( mereka/nya ), it is dynamic, secara konstan mengubah dan bergeser sebagai jawaban atas total situasi “ (Anderson 1959 ).

3. Ineraksi / Hubungan / Proses social

“ Interaksi genap di biologi mengukur , adalah semacam komunikasi, jika tidak tindakan yang umum tidak bisa terjadi “ ( Mesd , reprinted 1963 )

4. Pengurangan dari ketidak pastian

“ Komunikasi ( muncul / bangkit ) ke luar harus mengurangi ketidak pastian untuk bertindak secara efektif, untuk mempertahankan atau memperkuat ego “ ( Barnland, 1964 )

5. Proses

“ Komunikasi transmisi dari informasi ,gagasan,emosi, ketrampilan dll.dengan penggunaan dari kata-kata symbol, gambar-an, figure ,grafik,dll. Adalah proses atau tindakan dari transmisi yang adalah pada umumnya (disebut / dipanggil) komunikasi “ ( Berelson and Steiner 1964 ).

6. Perpindahan /transmisi / pertukaran

“ Menghubungkan diread nampak sebagai gagasan untuk sesuatu yang ditransfer dari satu hal , atau orang , ke yang lain .kita gunakan kata komunikasi kadang-kadang mengacu pada menjadi sangat apa (yang ) ditransfer.Kadang-kadang ( bagi/kepada ) rata-rata dengan mana (itu ) ditrasfer, kadang-kadang pada seluruh proses dalam banyak kesempatan, apa (yang) ditransfer dengan cara ini melanjut untuk bersama : jika aku menyampaikan informasi ke orang lain, (itu) tidak tinggalkan milik ku sendiri melalui/sampai masuk ke dalamnya maka kata komunikasi memperoleh juga pengertian dari keikut sertaan .itu ada di pengertian sebagai contoh religius itu worshiper dikatakan kepada komunikasi “ ( Ayer, 1955 )

7. Menghubungkan / Mengikat

“ Komuni8kasi adalah proses yang menghubungkan putus-putus bagian bagian dari dunia yang hidup untuk sama lain ( Ruesch, 1957 )

8. Penggunaan komponen sama

“ Komunikasi adalah suatu proses yang membuat umum kepada dua atau beberapa apa yang merupakan monopoli dari satu atau beberapa.(Gode 1959 ).

9. Saluran / pengangkut/makna/rute

“ Rata-rata dari mengirimkan pesan militer,(order/pesanan ), dan lain-lain.Seperti per telepon,telegram , radio, kurir.( Kamus perguruan tinggi amerika ).

10. Replikating memori

“ Komunikasi adalah proses dari melaksanakan perhatian dari orang lain untuk tujuan replicating memori ( Cartier and harwood 1953 ).

11. Tanggapan bersifat membedakan/ perilaku yang membedakan tanggapan

“ Komunikasi adalah tanggapan yang bersifat membedakan dari suatu organisme pada suatu stimulus. ( Stevens 1950 )

12.Stimuli

“ Tiap-tiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi dari informasi, dari suatu sumber kepada seorang penerima ( Newcomb, reprinted 1966 )

13. Intentional

“ Secara keseluruhan , komunikasi mempunyai sebab minat pusatnya yang tingkah laku situasi dimana suatu sumber memancarkan suatu pesan kepada suatu penerima.Dengan tujuan yang sadar untuk mempengaruhi perilaku belakangan “ ( Miller, 1966 )

14. Waktu/situasi

“ Proses komunikasi adalah salah satu dari transition dari satu keseluruhan situasi yang tersusun ke yang lain, didesain yang lebih disukai “ ( Sondel, 1956 )

15. Kekuasaan

“Komunikasi adalah mekanisme dimana kekuasaan di gunakan.

Kamis, 24 Juni 2010

Teknologi Digital bagi Para Tunanetra

Teknologi Digital bagi Para Tunanetra

Oleh: Restituta Ajeng Arjanti

Bagi orang biasa, bekerja dengan komputer bisa dilakukan di mana saja dan tanpa masalah. Tapi, itu tak berlaku bagi kaum tunanetra. Mereka butuh komputer khusus untuk menjelajah internet, membaca email, atau membuat laporan tertulis; komputer yang mendukung teknologi suara.

TI untuk Tunanetra

Industri TI masa kini mulai memperhitungkan keberadaan kaum diffable, istilah yang dipakai untuk menyebut para penyandang cacat, orang-orang dengan "different ability". Banyak riset dilakukan untuk mengembangkan perangkat dan aplikasi digital bagi mereka. Salah satu yang sudah umum dipakai adalah aplikasi screen reader yang bisa mengonversi teks ke format suara elektronis.

Di Indonesia, salah satu institusi nonprofit yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pendidikan tunanetra adalah Yayasan Mitra Netra. Yayasan ini bisa dibilang sangat giat menjembatani para tunanetra dengan dunia teknologi informasi. Beberapa teknologi yang telah mereka kembangkan adalah program konverter huruf Braille, kamus elektronik, buku audio, dan perpustakaan Braille online.

Menurut Aria Indrawati, Humas Mitra Netra, saat dihubungi QBHeadlines.com, Jumat (4/7) lalu, aplikasi Mitra Netra Braille Converter, sesuai namanya, digunakan untuk mengonversi file teks berformat Word ke dalam format Braille. Aplikasi ini mendukung Bahasa Indonesia.

Asal Anda tahu, huruf Braille dikembangkan oleh Louis Braille pada 1821. Pada masa pemerintahan Napoleon, huruf berupa kombinasi dari beberapa titik timbul dalam format 3 baris x 2 kolom ini dipakai sebagai kode rahasia tentara militer.

“Aplikasi lain yang kami kembangkan adalah kamus elektronik. Namanya Mitra Netra Electronic Dictionary. Kamus ini berbentuk CD, untuk diputar di talking computer yang dilengkapi dengan aplikasi screen reader,” kata Aria. Tapi, belum ada screen reader berbasis bunyi-bunyian berbahasa Indonesia. Karena itu, Aria menjelaskan, Mitra Netra tengah mengembangkan fasilitas bunyi-bunyian Bahasa Indonesia.

Sebelumnya, Arry Akhmad Arman, peneliti dan dosen di Fakultas Elektronika ITB, sudah mengembangkan aplikasi text-to-speech berbasis Bahasa Indonesia. Namanya IndoTTS. “Tapi aplikasinya masih sangat basic, baru bisa membaca file HTML dan belum dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Padahal fitur itu sangat dibutuhkan oleh tunanetra,” jelas Aria. Saat ini, IndoTTS masih dikombinasikan dengan aplikasi screen reader yang kompatibel dengan Windows. Menurut Aria, data bunyi-bunyian dalam IndoTTS akan dijadikan sebagai fondasi untuk mengembangkan screen reader berbahasa Indonesia.

Selain itu, Mitra Netra juga mensosialisasikan digital talking book, teknologi yang juga telah dikampanyekan secara internasional. “Buku audio berbentuk CD ini kami sebut 'buku bicara',” kata Aria. Menurutnya, 'buku bicara' seharusnya diputar dengan alat khusus, tapi harganya mahal, sekitar 400USD. Untuk itu, supaya teknologi tersebut terjangkau oleh kaum tunanetra yang kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, Mitra Netra mengembangkannya dalam format yang bisa diputar dengan MP3 player biasa. 'Buku bicara' didistribusikan ke perpustakaan-perpustakaan khusus tunanetra. Saat ini, Mitra Netra baru menjangkau perpustakaan di 25 kota di Indonesia. Di antaranya di Medan, Payakumbuh, Lampung, Martapura, Manado, Makassar, Flores, dan beberapa kota di Pulau Jawa.

Berikutnya adalah perpustakaan online untuk mendistribusikan buku Braille lewat internet. Alamatnya ada di www.kebi.or.id. “Yang jadi anggota perpustakaan ini adalah lembaga-lembaga yang memroduksi buku Braille di Indonesia. Keanggotaannya gratis, tapi tercatat,” kata Aria. Menurutnya, perpustakaan online ini disukai dan banyak negara tetangga yang ingin mengembangkan fasilitas serupa.

Kurang Dana dan Dukungan


Saat ini, diakui Aria, kendala terberat yang mereka hadapi adalah masalah dana dan ketiadaan dukungan dari pemerintah. “Sepertinya isu tunanetra belum dianggap sebagai prioritas oleh pemerintah,” tuturnya. Tak ada satupun departemen yang menunjukkan dukungan bagi mereka. “Karena itu, kami mencari uang lewat kompetisi. Karena sulit mencari dana di dalam negeri, maka harus cari dana dari luar negeri”, paparnya. Mitra Netra pernah jadi pemenang Samsung DigitAll Hope, program sosial global Samsung yang bertujuan untuk mempersempit jurang kesenjangan digital bagi para penyandang cacat.

Perangkat digital untuk kaum tunanetra tak murah harganya. “Untuk screen reader saja, harga paling murah 600USD. Aplikasi screen reader tingkat advanced, seperti JAWS, berharga sekitar 1.200USD untuk dua kali instalasi. Selain JAWS, masih banyak aplikasi screen reader lain, tapi fitur-fitur dan teknologinya tidak selengkap JAWS,” jelas Aria. Karena terkendala harga, tak banyak tunanetra yang bisa punya komputer sendiri. Untuk mengatasi ini, Mitra Netra membuka beberapa pusat layanan internet yang bisa diakses tunanetra.

Mitra Netra berusaha mendorong komunitas Linux untuk ikut mengembangkan aplikasi screen reader berbasis open source. Tapi karena sifatnya sukarela, pergerakannya juga tak bisa cepat. “Tahun lalu, IBM juga pernah memperkenalkan software open source untuk tunanetra. Tapi software-nya masih punya keterbatasan, hanya bisa dipakai oleh orang yang lemah penglihatan, bukan orang yang buta total. Tahun 2008 ini, mereka meng-update software-nya, akan saya uji,” kata Aria.

Hardware Sama


Anda penasaran, seperti apa komputer yang digunakan oleh kaun tunanetra? Dari sisi hardware tak ada beda antara komputer untuk tunanetra dan orang biasa. “Hardware-nya sama, CPU dan keyboard-nya juga sama karena tunanetra bisa menghafal posisi huruf pada keyboard. Kalau pakai keyboard dengan huruf Braille tentu biayanya akan lebih besar lagi. Bedanya, mereka tak butuh monitor dan komputernya harus dilengkapi screen reader.”

Untuk sistem pendidikan bagi anak-anak tunanetra, Mitra Netra mendorong pendidikan inklusif, anak-anak tunanetra tetap belajar di sekolah umum. Mitra Netra memberikan kursus komputer dan buku-buku untuk mereka.

Mau Berkontribusi?


Mitra Netra mengadakan program 1000 buku untuk tunanetra. Jika tertarik untuk berkontribusi dalam program ini, daftarkan diri Anda di www.mitranetra.or.id. Saat ini sudah ada lebih dari 1000 file buku berformat Word yang terkumpul dan sedang diproses oleh Mitra Netra. Yang bisa dikirimkan adalah buku-buku umum atau referensi perguruan tinggi.

Screen Reader Berbasis Web

Sekarang, ada pula screen reader berbasis web. Namanya WebAnywhere, baru dirilis pada akhir Juni lalu. Beda dengan aplikasi-aplikasi screen reader yang pernah ada, WebAnywhere tak perlu diunduh dan diinstal ke dalam komputer karena aplikasinya di-host langsung di web. WebAnywhere akan memroses teks pada server, lalu mengirimkan hasilnya, berupa file audio, untuk diputar pada web browser.

Inovasi ini, bisa dilihat di webanywhere.cs.washington.edu, dikembangkan oleh Jeffrey Bigham, mahasiswa doktoral di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Washington, atas supervisi dari profesornya, Richard Ladner.

Pengujian aplikasi ini dilakukan oleh beberapa peneliti dengan mengecek email, meneliti jadwal perjalanan bus, dan mencari nomor telepon sebuah restoran via situs Google. Menggunakan beragam spesifikasi komputer dan koneksi internet, mereka tak mengalami masalah apapun dalam pengujiannya.

Saat ini, sistem WebAnywhere baru berjalan dalam bahasa Inggris. Namun, sudah ada pengembang web di China yang tertarik untuk mengembangkannya ke dalam versi berbahasa China. Asal Anda tahu, kode untuk WebAnywhere dilepas sebagai proyek open source dan bisa diakses di URL webanywhere.googlecode.com.

Foto: webinsight.cs.washington.edu

Ponsel dan GPS untuk Kaum Tuna Netra
Sudah banyak perangkat yang dikembangkan khusus bagi kaum diffable, termasuk kaum tunanetra. Di antaranya adalah ponsel dan perangkat GPS. Pada 2006, Samsung pernah memperkenalkan Touch Messenger, ponsel yang mengaplikasikan huruf Braille pada keypad-nya. Inovasi ini dijuluki “human-oriented high-tech products” dan berhasil menyabet penghargaan Industrial Design Excellence Award (IDEA) 2006.

Perangkat lain adalah GPS (global positioning system). Dua tahun lalu, contohnya, HumanWare telah memperkenalkan PDA khusus kaum tuna netra. PDA itu dilengkapi dengan GPS receiver, speaker eksternal, dan tali penjepit untuk menghubungkan speaker dengan PDA yang bisa dipasang pada pakaian atau sabuk penggunanya. PDA itu dilengkapi dengan software Trekker yang mendukung fitur suara, serta keyboard dengan huruf-huruf Braille.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL





Pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi komputer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan.
Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya.

Di sisi lain, akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas.

Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai mengarah kepada teknologi digital.
Kemudian, teknologi digital yang mulai merambah ke berbagai rancangan teknologi yang diterapkan dan digunakan oleh manusia. Facsimile, adalah salah satu batu loncatan dari pemanfaatan jaringan telekomunikasi, yang mampu memberikan konstribusi dan pemikiran, bahwa datapun mampu untuk dilewatkan melalui media telepon tersebut.

Begitu juga dengan perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II, diinstalasi dan digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cukup menakjubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya.
Kini, ukuran komputerpun, hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.

Protocol, merupakan salah satu yang memegang peranan kunci disini, sehingga berbagai perangkat dapat berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan adanya protocol ini, satu mesin dengan mesin lainnya dapat untuk saling berkomunikasi. Protocol merupakan suatu metoda yang mengakibatkan suatu alat dengan alat lainnya dapat saling berkomununikasi sehingga terjadilah percakapan sehingga akhirnya berjabat tangan (handshaking), dan dapat diibaratkan kesepakatan bahasa antar dua alat, yang mengakibatkan satu sama lainnya mengerti apa yang diperintahkan dan apa yang sedang diolah.

Suatu perangkat yang dihasilkan dari pabrik yang berbeda, sesuatu yang mungkin untuk ikut berperanan dalam menyemarakkan bidang teknologi informasi dan telekomunikasi ini, sebab dengan protocol yang sama, alat itupun bisa menggabungkan diri menjadi bagian dari berbagai perangkat yang ada. Begitu juga dengan bandwith, sebagai jalur data, compression, codes, dan bits, menjadi tulang punggung yang mendasar, terutama untuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi ini.

Dua bulan berselang setelah Neil Amstrong melangkah di bulan, terjadi suatu langkah yang besar di UCLA, sewaktu komputer pertama dikoneksikan ke ARPANET. ARPANET mengkoneksikan empat site, diantaranya UCLA, Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan University of Utah. Pada tahun 1977, terdapat lebih seratus mainframe dan komputer mini yang terkoneksi ke ARPANET yang sebagian besar masih berada di Universitas.

Dengan adanya fasilitas ini, memungkinkan dosen-dosen dan mahasiswa dapat saling berbagi informasi satu dengan lainnya tanpa perlu meninggalkan komputer mereka. Saat ini, terdapat lebih dari 4.000.000 host internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, Internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat-ganda setiap tahunnya.

Istilah Internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.

Jadi apakah yang dimaksud dengan Internet ? Pertama, Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Kedua, Internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga. Apakah yang mebuat hal tersebut bisa bekerja? Semua adalah karena permainan listrik dan gelombang yang akhirnya diolah sedemikian rupa. Semua berasal dari analog maupun digital.

Trend Perkembangan Teknologi Komunikasi

Saturday, November 21st, 2009 | Author: andrik

Teknologi jaringan komunikasi generasi atau yang biasa disebut dengan 3G, pada ponsel-ponsel saat ini menyediakan kemudahan mobilitas tanpa kabel (nirkabel) tanpa batas yang belum pernah ada sebelumnya, dengan kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi (setara dengan broadband internet seperti DSL, Cable Modem maupun Leased Line), Video Streaming dan Video Conferensi memberikan kemudahan untuk segala kepentingan kita semua secara cepat dimanapun kita berada.

Secara umum perkembangan teknologi telekomunikasi terbagi menjadi beberapa generasi, antara lain :

1. 1G (1979-1992), teknologi wireless.

2. 2G, menggunakan teknologi wireless yang ada, yang sebagian besar mengakomodasi teks.

3. 2.5G, teknologi sementara dan mengakomodasi grafik.

4. 3G (2001-2005), teknologi generasi ketiga mendukung kemampuan koneksi internet berkecepatan tinggi, Video Streaming dan Video Conferensi.

5. 4G (2006-2010), akan menyediakan teknologi multimedia yang lebih cepat dengan menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran.

Kemampuan dari teknologi jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini adalah sebagai berikut :

1. Video Conferensi (Video Call)

Menghubungi seseorang dan mendengarkan suara orang yang kita hubungi bukan satu-satunya hal yang dapat kita dengar. Melihat langsung wajah orang yang kita cintai (atau bahkan yang tidak sekalipun) dapat dilakukan. Video conferensi pada ponsel-ponsel generasi ketiga adalah kepuasan murni. Pada umumnya ponsel-ponsel tersebut memiliki ukuran layarnya yang besar dan berwarna memberikan pengalaman berkomunikasi yang sangat pribadi dan sangat nyata.

2. Akses Cepat Internet

Perkembangan jaringan telekomunikasi generasi ketiga ini dilengkapi dengan akses data cepat. Berbincang-bincang menggunakan e-mail atau instant messenger, membaca berita, men-download lagu (MP3) atau Video, atau bahkan berbagi file multimedia dengan teman.

3. Video Streaming

Siapa dapat menyangka melewatkan waktu bisa sangat menyenangkan. Akses video streaming dengan cepat berarti selamat tinggal kantuk dan ketukan jari bosan dimeja, karena sekarang anda akan sibuk menikmati cuplikan video clip / film, video musik dan permainan (games) dengan ponsel canggih anda yang menjadi pusat hiburan pribadi.

Sebuah ponsel masa depan yang mendukung jaringan 3G paling tidak dilengkapi dengan fasilitas koneksivitas seperti BlueTooth, Infrared maupun Wireless (Wi-Fi) serta dilengkapi fasilitas camera untuk melakukan Video Conferensi. Berikut beberapa merk dan tipe ponsel berbasis layanan 3G, seperti : Motorolla (A1000, E1000 dan V975), Nokia (6630 dan 6680), Dopod (838 dan 900), Samsung SG75 dan masih banyak lagi.

Kecanggihan dari teknologi telekomunikasi generasi ketiga ini saat ini dikembangkan lagi oleh para perusahaan-perusahan raksasa telekomunikasi dunia sebagai alternatif lain untuk akses berkecepatan tinggi melalui telepon seluler. Pada intinya, mereka mencoba bagaimana mengeksplorasi teknologi broadband nirkabel dengan biaya akses yang lebih murah alias ekonomis.

Pengembangan lebih lanjut dari teknologi generasi ketiga adalah menggabungkan teknologi komunikasi suara (voice), akses internet (data), dan layanan video atau televisi melalui satu saluran. Secara umum layanan ini biasa disebut dengan “Triple Play”. Dengan layanan ini, maka para pelanggan tidak perlu lagi membayar sendiri-sendiri ketiga kebutuhan : mengakses data (internet), menggunakan telepon (voice), dan menikmati hiburan (televisi). Bahkan, ke depannya layanan seperti ini dapat dilakukan secara mobile dengan teknologi yang disebut WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).

Lahirnya teknologi WiMAX bukanlah hanya sebagai pengganti infrastruktur kabel di kawasan yang sulit dijangkau, namun sudah bisa diaplikasikan untuk akses langsung dari sebuah Personal Digital Assistant (baik Palm maupun Pocket PC) maupun lapotop / notebook. Sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Perancis (Alcatel), sudah mengujinya dan yakin dalam tahun mendatang sudah bisa diterapkan untuk perangkat seperti ponsel yang disebut ponsel WiMAX.

Teknologi WiMAX yang bisa menjangkau sampai beberapa kilometer itu bukan hanya mengatasi persoalan jaringan di daerah yang belum tersentuh infrastruktur telepon kabel, tetapi juga mampu mendukung layanan “Triple Play”.

Teknologi WiMAX ” sebenarnya sangat cocok sekali dengan kondisi negara kita yang merupakan negara kepulauan, tentunya dengan memanfaatkan satelit milik PT. Telekomunikasi Indonesia yang baru diluncurkan pada beberapa waktu silam. Sangatlah tidak mungkin untuk menarik kabel laut ke seluruh wilayah Indonesia, selain biayanya juga akan sangat mahal sekali.

Teknologi WiMAX di dalam ruangan (indoor) dapat menjangkau sampai dengan radius 5 KM dan sekitar 15 KM dengan menggunakan antena luar (Outdoor Antena). Bekerja pada frekuensi kerja 3,5 GHz, setiap satu basestation WiMAX mampu melayani sampai sekitar 200 pelanggan, dengan kecepatan maksimal 512 kbps.

Teknologi WiMAX yang memanfaatkan gelombang mikro (microwave) ini bahkan diramalkan akan dapat menjadi pengembangan jaringan telekomunikasi generasi keempat (4G) untuk komunikasi tanpa kabel.

Sementara pengembangan teknologi jaringan 3G juga semakin meningkat, terutama untuk teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Sekalipun sejak pertama kali teknologi CDMA2000 1X diterapkan lima tahun yang lalu diklaim merupakan teknologi 3G pertama dunia. Operator seluler di Indonesia seperti Mobile-8 dengan kartu Fren-nya sudah bisa melakukan Video Streaming dengan teknologi CDMA 2000 1X, bahkan bisa mengaplikasikan semacam Video Phone secara real-time. Perkembangan terbaru dari teknologi ini adalah penerapan CDMA 1xEV-DO Revision A.

Teknologi yang merupakan penyempurnaan CDMA 1xEV-DO ini akan menjadi babak baru karena sudah bisa mengaplikasikan jaringan berbasis paket dan layanan yang berorientasi pada IP. Dengan demikian, teknologi ini akan mampu mengintegrasikan layanan “Triple Play” tanpa kabel, yaitu suara (Voive) , data, dan video dengan biaya yang lebih rendah. Teknologi ini mampu melakukan koneksi downlink sampai 3,1 Mbps dan uplink 1,8 Mbps.

Sedangkan teknologi lain seperti WCDMA (Wideband CDMA) juga meningkatkan kemampuan dengan teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) dan HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access). Dengan demikian, kecepatan uplink yang selama ini hanya mencapai sekitar 384 kbps pada WCDMA bisa lebih disempurnakan.

Sementara CDMA sudah mempersiapkan perluasan kemampuan dengan standar CDMA2000 1xEV-DO Revision B. Revisi B ini mampu meningkatkan koneksi downlink sampai 73,5 Mbps dan uplink 27 Mbps dengan mengalokasikan gelombang pembawa multiple radio frequency pada blok frekuensi yang lebih luas.

Selamat menikmati kecanggihan teknologi telekomunikasi masa depan, kini akses keseluruh dunia ada diujung jari kita semua sesua dengan moto : “Kapanpun, Dimanapun & Apapun”.